Sabtu, 08 September 2012
Rabu, 05 September 2012
Misteri Lagu Lingsir Wengi
(Lagu Pemanggil Kuntilanak!)
“Lingsir wengi sliramu tu****ng sirno
ojo tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
wojo lelayu sebet”
Petikan syair diatas pasti tidak asing lagi bagi yang pernah menonton film kuntilanak yang dibintangi julie estelle, itu adalah syair durma yang bisa memanggil kuntilanak seperti yang diceritakan dalam film tersebut.
Durma itu adalah salah satu pakem lagu dalam Macapat. Macapat adalah kumpulan lagu Jawa yang mencakup 11 pakem (Dandhanggula, Mijil, Pocung, Megatruh, Gambuh, Sinom, Maskumambang, Pangkur, durma, Asmarandana, dan Kinanthi). Tradisi Macapat ini diperkirakan sudah mulai ada sejak jaman akhir kerajaan Majapahit.
kira-kira artinya kayak gini:
Menjelang malam, dirimu(bayangmu) mulai sirna…
Jangan terbangun dari tidurmu…
Awas, jangan terlihat (memperlihatkan diri)…
Aku sedang gelisah,
Jin setan ku perintahkan
Jadilah apapun juga,
Namun jangan membawa maut…
Setiap jenis pakem itu ada rumusnya (misal terdiri berapa baris; berapa suku kata; dan bunyi vokal tiap akhir baris). Jadi durma pun punya rumus juga, dan Tembang durma itu nggak cuma satu macam tapi banyak judulnya. Yang di muat di film itu cuma salah satunya. Rumus pakem lagu durma adl: 12-a; 7-i; 6-a; 7-a; 8-i; 5-a; 7-i.
Setiap tembang dalam Macapat mencerminkan watak yang berbeda-beda. durma, disebut sebagai bagian Macapat yang mencerminkan suasana/sifat keras, sangar, dan suram. Bahkan kadang mengungkapkan hal-hal yg angker dlm kehidupan. Cocok tuh, kalo film Kuntilanak mengekspos tembang ini. Tauuu aja…
Dalam tradisi Jawa, ada istilah Tembang dolanan (Lagu Mainan). Yang dimaksud adalah lagu yang dipakai untuk ritual permainan magis Jawa. Misal, ada lagu untuk memainkan Jalangkung; ada lagu untuk memanggil roh dlm permainan boneka Ni Thowong; dsb. Ada pula lagu yang dipercaya bisa memanggil buaya di sungai (dari pakem Megatruh), dan oleh orang Jawa sampai saat ini masih menjadi mitos larangan untuk dinyanyikan di sungai.
Tapi untuk lagu-lagu ritual, biasanya nggak berdiri sendiri untuk memfungsikannya. Lagu itu dinyanyikan dengan iringan syarat ritual yg lain. Tiap ritual syarat/sesajinya biasanya sangat spesifik, jadi kalo tidak memakai sesaji itu ya lagu yg dinyanyikan nggak akan berpengaruh.
Di adat Jawa, ada lagu lain untuk “manggil” setan:
Sluku-sluku bathok, bathok’e ela-elo
Si romo menyang solo, oleh-oleh’e payung muntho
Mak jenthit lo-lo lobah, wong mati ora obah
Yen obah medheni bocah…
Dulu sebelum ada mainan2 canggih kayak sekarang, yg ada cuma mainan tradisional. Anak – anak Jawa punya tradisi, kalo bulan purnama mereka bikin boneka dari keranjang bunga yg habis dipakai buat ziarah (kayak Jelangkung). Trus bikin sesaji bunga tujuh rupa, sirih, dan tembakau, ditaruh di salah satu pinggir sungai.
di malam bulan purnama, anak – anak mengelilingi boneka itu sambil menyanyikan lagu tadi. Lagu itu dinyanyikan berulang kali sambil memegang boneka, dan lalu… Boneka akan bergerak… agresif…!
Itu artinya roh penunggu sungai telah masuk ke boneka dan mau diajak bermain. Permainannya, boneka itu harus terus dipegang dan roh boneka itu akan membawa pemegangnya berlari-lari kemana-mana, lalu ini dijadikan permainan kejar-kejaran.
Siapa yg kelelahan akan ‘ditangkap’ oleh ‘boneka hidup’ itu, dipukuli dengan kepala boneka yg biasanya dibuat dari tempurung. Yang menggerakkan adl roh di dlm boneka itu.
Permainan ini disebut Ni Thowong, atau Ninidok, atau ada lagi yg nyebut Nini Thowok.
Permainan tersebut emang lazim dimainkan anak – anak jaman dulu, soalnya jaman dulu belum ada mal, belum ada bioskop apalagi playstation, dll..
Mantra penanggulangannya
Nga tha ba ga ma,
Nya ya ja dha pa,
La wa sa ta da,
Ka ro co no ho. (di baca 7 kali)
Jika diamati, mantra diatas sebenarnya adalah ejaan huruf Jawa tapi disusun terbalik. Itu disebut Caraka Walik, mantra Jawa Kuno untuk menangkal roh jahat.
Sabtu, 01 September 2012
TANGISAN MISTERIUS DI RUMAH SAKIT
Kejadian ini terjadi saat aku sedang di rawat di rumah sakit. Saat itu di desaku sedang di landa wabah diare dan aku menjadi salah satu korban diare yang terpaksa harus dirawat di rumah sakit karna kekurangan cairan.
Suatu malam, tepatnya pada malam jum'at kliwon. Ini adalah malam kedua aku di rawat di rumah sakit ini. Malam itu udara malam terasa sangat dingin sekali dan membuat perutku sakit serasa ingin buang air besar. Ku lihat jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Antara rasa takut dan juga kebelet, aku pun langsung bergegas sendirian menuju toilet rumah sakit sambil menenteng infus yang menempel di pergelangan tanganku.
Sial.. Ternyata toilet di dalam kamar inap tempat aku dirawat sedang mengalami kerusakan. Terpaksa deh saya harus keluar mencari toilet di rumah sakit ini. Kebetulan di luar kamar inap ada suster yang lewat. Langsung saja aku tanyakan pada suster itu di mana toilet terdekat di sini.
''sus.. Toilet di sebelah mana ya sus..? Toilet di kamar inap rusak sus..!'' tanyaku pada suster.
''oh.. Dari sini mas lurus.. Nah, di pojok rumah sakit ini ada toilet yang abis di renovasi.. Mas bisa pake toilet di sana.. Toilet di sini lagi di renovasi mas..!'' jawab suster sambil tersenyum manis kepadaku.
Aku pun langsung menuju toilet yang di maksud suster tadi. Ternyata toiletnya agak jauh dan di sana sangat sepi. Entah kenapa tiba-tiba bulu kudukku langsung merinding saat memasuki toilet itu. Padahal toiletnya terlihat bersih sehabis di renovasi. Tapi tampak sangat menyeramkan.
Karna perutku sudah sangat mules, aku buang rasa takutku dan aku buru-buru masuk kedalam toilet.
Sedang asik-asiknya buang air besar. Samar-samar terdengar suara cewek lagi merintih-rintih yang entah dari mana asalnya. Suara itu terdengar sangat lirih di telingaku yang membuat aku tidak tenang di dalam toilet. Lama kelamaan, suara rintihan itu semakin terdengar keras dan aku semakin ketakutan. Takut terjadi apa-apa di dalam toilet ini, aku pun langsung ngeden sekuat tenaga dan buru-buru cebok biar bisa cepat keluar dari toilet ini.
Alhamdulillah.. Aku pun selamat buang air besar walau pun sempat terganggu suara rintihan yang menyeramkan dan aku kembali lagi ke kamar inapku.
1 jam kemudian perutku kembali mules dan memaksaku untuk kembali lagi ke toilet yang menyeramkan itu.
Sesampainya di depan toilet, lagi-lagi aku di kejutkan dengan suara rintihan seseorang yang terdengan makin keras. Karna penasaran, aku pun menyelidiki aras suara rintihan tersebut dan ternyata suara rintihan itu berasal dari toilet wanita. Entah ada angin apa.. Aku nekat masuk kedalam toilet wanita tempat suara rintihan itu berasal. Aku intip isi dalam toilet wanita itu secara diam-diam. Ternyata.....?
ASTAGA...!!!!
Dari lubang kunci toilet, terlihat sesosok kuntilanak sedang duduk di atas kloset sambil merintih-rintih. Penampakan kuntilanak itu membuat badanku lemas dan serasa mau pingsan.
Dalam setengah sadarku. Ku lihat Kuntilanak itu tampak merintih semakin keras. Aku semakin ketakutan dan rasanya aku ingin cepat-cepat meninggalkan tempat itu. Tapi entah kenapa badanku jadi susah untuk di gerakkan.
Kini rintihan menyeramkan itu berhenti seketika. ku lihat kuntilanak itu sudah berdiri dan menangis sambil mengeluh.
''sialan.. buang air besar di kloset duduk, dari tadi e'ekzku ngak keluar-keluar...!! Ngehikz hikz'' keluh kuntilanak itu sambil menaikkan celana dalamnya
Langganan:
Komentar (Atom)